3 Penyebab Hati Manusia Menjadi Keras Dalam Islam
Jumat, 25 September 2020
Tulis Komentar
Dalam Al-qur’an, keadaan hati manusia digambarkan dalam beberapa cara. Misalnya, hati yang tenteram, yakni lantaran orang itu beriman dan selalu mengingat Allah SWT. "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah SWT hati menjadi tenteram" (QS ar-Ra'd Ayat 28).
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Ada pula hati yang bersih karena seseorang selalu beribadah dengan niat tulus mencari ridha Allah SWT (QS asy-Syu'ara'Ayat 89).
إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Artinya : Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
Selanjutnya, hati yang berpenyakit. Ini disebabkan kebiasaan berdusta dari orang yang memilikinya. Mereka adalah orang-orang munafik, yang menampakkan kesalehan di hadapan orang beriman dan menyembunyikan kekafiran dalam hatinya. Siksaan yang pedih merupakan balasan bagi mereka (QS al-Baqarah Ayat 10).
فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ
Artinya : Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
Selain itu, ada hati yang gelap dan jelek disebabkan keengganan menerima kebenaran Ilahi. Hati ini diilustrasikan seperti kerasnya batu, bahkan lebih keras dari batu (QS al-Baqarah Ayat 74).
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُم مِّنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِىَ كَٱلْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ وَإِنَّ مِنَ ٱلْحِجَارَةِ لَمَا يَتَفَجَّرُ مِنْهُ ٱلْأَنْهَٰرُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَشَّقَّقُ فَيَخْرُجُ مِنْهُ ٱلْمَآءُ ۚ وَإِنَّ مِنْهَا لَمَا يَهْبِطُ مِنْ خَشْيَةِ ٱللَّهِ ۗ وَمَا ٱللَّهُ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Artinya : Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
Demikian pula, hati yang takabur karena menolak keesaan Allah (QS an-Nahl Ayat 22).
إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۚ فَٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱلْءَاخِرَةِ قُلُوبُهُم مُّنكِرَةٌ وَهُم مُّسْتَكْبِرُونَ
Artinya : Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.
Hati yang keras dapat terjadi karena kemaksiatan yang dilakukan secara terus menerus. Hati yang mengeras menjadi tanda bahwa ia memiliki banyak penyakit hati, sehingga Allah menutup hatinya untuk hal-hal kebaikan.
Allah SWT akan menutup hati orang-orang yang tidak taat dan terus melakukan dosa. Sehingga ketika kebenaran atau nasihat datang, maka ia akan menolaknya dan terus mengikuti hawa nafsunya. Berikut hal-hal yang bikin hati menjadi keras seperti dijelaskan oleh penceramah Ustadz Didi Supardi dalam program Cahaya Hati di iNews TV :
1. Selalu Berbuat Dosa
Dosa bukan hanya akan menuai siksaan pada hari akhirat, tapi juga membuat cahaya hati tertutup, kecuali ia bertobat. Rasulullah SAW menyampaikan sabdanya,
"Jika seorang manusia melakukan sebuah dosa, maka manusia itu telah menorehkan noda hitam di dalam hatinya."
Manusia yang kembali bertobat dengan sungguh-sungguh dan beristighfar maka hatinya akan menjadi bersih dan bercahaya. Kemudian, jika manusia kembali berbuat dosa maka noda hitamnya akan terus bertambah.
Akhirnya akan timbul penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, tukang adu domba, suka mencela, ujub, dan lain-lain. Lambat laun jika dibiarkan maka hati akan mengeras sehingga ia akan sulit menerima nasihat kebenaran dan malas untuk beribadah kepada-Nya.
Allah SWT berfirman dalam Al-quran Surat az-Zumar Ayat 22 :
أَفَمَن شَرَحَ ٱللَّهُ صَدْرَهُۥ لِلْإِسْلَٰمِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِۦ ۚ فَوَيْلٌ لِّلْقَٰسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ ٱللَّهِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
Artinya: "Maka apakah orang - orang yang Dibukakan hatinya oleh Allah untuk (menerima) agama Islam lalu dia mendapat cahaya dari Tuhan-nya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."
2. Mengkonsumsi Makanan Haram
Di dunia ini, Allah SWT sudah menyiapkan berbagai macam jenis makanan halal dan baik. Tapi, masih ada manusia justru suka dengan yang haram. Memakan yang haram akan membuat mata hati tertutup dan menyulitkan manusia untuk beribadah. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits,
"Barangsiapa yang memakan makanan haram, maka seluruh anggota tubuhnya akan terbawa untuk berbuat maksiat."
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah al-Baqarah Ayat 172 – 173 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Ayat 172, artinya "Wahai orang - orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami Berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya."
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Ayat 173, artinya. "Sesungguhnya Dia hanya Mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
3. Malas Beribadah Kepada Allah SWT
Orang memiliki penyakit hati akan malas beribadah. Hal ini dikarenakan perbuatan maksiat yang membuat noda hitam menyelimuti hatinya. Apabila hal tersebut sedang terjadi, maka beristighfarlah sebanyak - banyaknya dan berdoa agar dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk.
Allah SWT berfirman dalam Al-quran surat an - Nisa Ayat 69 :
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۦنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُو۟لَٰٓئِكَ رَفِيقًا
Artinya: "Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang Diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."
"Ulama mengatakan bahwa penyebab hati menjadi keras adalah banyak berbicara atau cerewet," ujar Ustadz Didi Supardi.
Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, "Janganlah banyak tertawa. Sesungguhnya banyak tertawa akan mematikan hati." (HR. Tirmidzi)
Hati yang keras dapat diobati dengan bertobat nasuha dan benar-benar akan kembali kepada jalan takwa. Ingatlah sebaik-baik manusia adalah yang selalu bertaubat apabila melakukan kesalahan.
Sejatinya, kita selaku muslimin dan muslimat harus selalu menyirami hati kita dengan berzikir kepada Allah, serta menjauhkan dari rasa hasud, dengki, sombong, amarah, dan hawa nafsu yang selalu menjerumuskan kepada kesesatan. Dan selalu mengingatkan saudara kita dari kegelapan serta kesesatan hati yang dimurkai Allah SWT.
Rasulullah SAW selalu bermunajat kepada Allah, "Ya Allah terangilah hati-hati kami dengan cahaya petunjuk-Mu, seperti Engkau menyinari alam semesta ini selamanya dengan sang surya dan rahmat-Mu".
Begitu pentingnya hati dalam diri seorang insan. Sebab, itulah parameter sehat atau rusaknya keseluruhan orang itu. Nabi SAW bersabda, "Sesunguhnya dalam jasad manusia terdapat segumpal darah. Jika rusak, maka rusaklah semua jasad manusia. Dan jika beres, beres pulalah semua jasad manusia. Ingatlah bahwa ia adalah hati" (HR Bukhari-Muslim).
Sabda Nabi SAW tersebut memberikan penjelasan kepada kita, bahwa hati merupakan pusat 'komando' perilaku hidup manusia. Jika perilaku hidupnya selalu memberikan kemudlaratan, baik terhadap dirinya maupun orang lain, hal ini dikarenakan hatinya ternodai oleh bisikan setan.
Begitu pula sebaliknya, jika kehidupannya beres dan selalu berbuat baik, serta memberikan manfaat, baik terhadap dirinya maupun orang lain, hal ini dikarenakan hatinya yang selalu berdzikir dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Belum ada Komentar untuk "3 Penyebab Hati Manusia Menjadi Keras Dalam Islam"
Posting Komentar