Pohon Sahabi Dan Pendeta Buhaira Dalam Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW
Minggu, 16 Februari 2020
Tulis Komentar
Sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul, diceritakan ketika Muhammad kecil melakukan perjalanan ke Syam untuk mengikuti pamannya berdagang. Dalam perjalanan, mereka berhenti sebentar untuk beristirahat berteduh dibawah sebuah pohon. Pohon tersebut dinamakan pohon Sahabi, artinya pohon yang diberkati. Karena pohon tersebut adalah satu-satunya pohon yang mampu bertahan hidup di tengah ganasnya gurun Yordania selama lebih dari 1400 tahun yang lalu. Dalam radius ratusan kilometer, tak ada pohon lain yang hidup, kecuali pohon sahabi ini.
Pohon Sahabi Di Yordania |
Abu Bakar as Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib Adalah beberapa sahabat Nabi Muhammad yang selalu mendukung nabi dan mengetahui secara langsung bagaimana kehidupan Nabi Muhammad pada masanya. Kita tidak pernah tau bagaimana wajah para sahabat nabi karena mereka sudah tiada di bumi atau sudah meninggal dunia.
Tetapi tahu kah Anda ada sahabat Nabi Muhammad yang sampai saat ini masih ada dan bahkan dapat kita jumpai?. Dia adalah sebuah pohon bernama Sahabi. pohon sahabi adalah sahabat ketika Nabi Muhammad kecil dan sampai saat ini masih tetap berdiri kokoh. Pohon ini berada di di Yordania, sekitar 150 kilometer dari Kota Amman,Yordania.
Ketika kecil Nabi Muhammad pernah ikut berdagang dengan pamannya yaitu Abu Thalib. Mereka berdagang ke negeri Syam bersama dengan pedagang Quraisy. Mereka sempat berteduh di bawah pohon, yaitu Pohon Sahabi. Di pohon ini pula terjadinya pertemuan antara Nabi Muhammad kecil dengan seorang biarawan Nasrani bernama Bahira.
Tidak jauh dari tempat mereka beristirahat, ada sebuah kejadian unik yang menceritakan bahwa ada seorang pendeta bernama Buhaira memiliki rasa penasaran yang besar terhadap calon sosok Nabi terakhir yang katanya ada pada rombongan pedagang tersebut seperti ramalan dalam kitab seorang pendeta.
Buhaira memang sudah mendapat firasat kalau ia akan bertemu dengan sang nabi terakhir. Akhirnya sekelompok pedagang itu pun dipersilakan mampir ke rumahnya terkecuali Muhammad yang tidak ikut masuk ke dalam rumah Buhaira dan memilih untuk menjaga unta – unta diluar sambil berteduh di bawah pohon.
Ketika Nabi dan pamannya sedang berteduh mereka dikejutkan oleh kedatangan seorang biarawan Nasrani bernama Bahira. Maksud kedatangan biarawan Nasrani itu adalah untuk memberi tahu paman Nabi Muhammad, yaitu Abu Thalib bahwa dia melihat tanda-tanda kenabian ada pada Muhammad kecil melalui kitabnya.
"Demi Allah, Inilah yang akan menjadi junjungan seluruh alam dan utusan Tuhan Rabbulalamin," ucap Bahira Biarawan Nasrani sambil memegang Nabi Muhammad kecil. Bahira berpesan agar Abu Thalib segera memulangkan Nabi Muhammad kecil karena bahira takut nantinya ada yang melihat tanda-tanda kenabian dari Muhammad kecil agar tidak sampai kena fitnah dari kaum Yahudi. Mendengar saran tersebut Paman nabi pun memulangkan Nabi Muhammad.
Bahira juga mengatakan bahwa dia juga melihat ketika Nabi Muhammad kecil berjalan awanpun mengikutin Nabi Muhammad untuk menutupinya dari panas matahari. Tidak hanya itu, ketika Nabi Muhammad kecil bersandar di bawah Pohon Sahabi, ranting-ranting pohon tersebut seolah merunduk berusaha menutupi Nabi Muhammad agar tidak kepanasan.
Meski berada di tengah hamparan gurun pasir, Pohon Sahabi tetap berdiri kokoh dengan dedaunan berwarna hijau yang begitu lebat. Hal ini diyakini sebagai bentuk keberkahan dari Nabi Muhammad karena pohon itu sempat menyentuh kulit nabi dan hidup kokoh hingga saat ini. Dialah salah satu sahabat nabi yang masih hidup hingga saat ini.
Belum ada Komentar untuk "Pohon Sahabi Dan Pendeta Buhaira Dalam Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW"
Posting Komentar