src='https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js'/> Manusia Terakhir Yang Masuk Ke Surga Menurut Rasulullah SAW - Aleniasenja.com

Manusia Terakhir Yang Masuk Ke Surga Menurut Rasulullah SAW

Setelah datangnya berbagai ujian yang akan dihadapkan oleh manusia diatas dunia ini, tentunya kiamat sebagai sebagai penutup semuanya, dimana segala hal yang terjadi di dunia ini tak akan bisa dijalani kembali karena semua telah tertutup, yang tersisa hanya bekal amal yang pernah dilakukan diatas dunia ini untuk menentukan tempat yang telah dijanjikan Oleh Allah SAW yaitu surga atau neraka. 
Manusia Terakhir Yang Masuk Ke Surga Menurut Rasulullah SAW

Pilihan tersebut tentunya sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an, dimana mereka yang menjalankan perintah dan larangan Allah SWT, maka mereka akan masuk ke dalam Surga, sebaliknya untuk mereka yang lalai dari hal itu, maka pilihannya Neraka. 

Berbicara mengenai Surga dan neraka, tentunya janji Allah SWT yang pasti akan terjadi. Surga dan neraka adalah tempat kehidupan abadi manusia setelah dunia ini. Bagi yang masuk surge tentunya nikmat yang akan mereka rasakan, sementara neraka, sengsara yang akan mereka nikmati. 

Bagi orang kafir, neraka tentunya tempat abadinya. Bagaimana dengan umat islam?, apakah juga ada yang masuk neraka?, tentunya ada, bagi mereka yang berbuat dosa diatas dunia dan tidak bertaubat kepada Allah SWT. Apakah umat islam juga akan abadi di dalam neraka?, tidak mereka akan tetap masuk surga, namun setelah dosa mereka dicuci oleh api neraka yang maha dahsyat itu. 

Rasulullah SAW pernah mengisahkan perihal golongan yang terakhir masuk ke surga di akhirat kelak. Tertawa sekaligus menangis ketika mendengar salah satu kisah akhirat, yakni tentang penghuni surga terakhir. Kasih sayang dan rahmat Allah yang luas tampak dalam hikmah kisah tersebut. 

Alkisah, terdapat seorang yang berada di neraka. Ia terus berusaha melewati dahsyatnya panas api neraka. Terkadang ia mampu berjalan kaki, namun sesekali terjatuh telungkup, sering kali hangus dibakar api neraka. Jatuh bangun ia berusaha melewati siksaan demi siksaan. Acap kali berhasil selangkah, ia mengharap bantuan Allah. 

Dengan tertatih dan dalam waktu yang lama, ia pun berhasil meninggalkan neraka. Segera ia berseru, "Segala puji Allah yang menyelamatkanku darimu, hai neraka!" Tentu saja, dia bersyukur, karena tak ada yang mampu melewati neraka kecuali dia. 

Namun, keluar dari neraka bukan akhir dari penderitaan atas hukuman bermaksiat di dunia. Ia masih merasakan panas yang sangat dan begitu kehausan. Ia pun melihat sekeliling dan tertuju pada sebuah pohon. Namun, jaraknya sangat jauh. Ia pun meminta kepada Allah agar mendekatkannya, "Ya Allah, mohon dekatkan aku ke pohon itu. Aku ingin berteduh di bawahnya dan meminum airnya," pinta orang itu. 

Allah SWT pun bertanya padanya, "Wahai cucu Adam, jika aku dekatkan kau ke pohon itu, apa kau akan meminta hal lain lagi kepada-Ku?" Orang itu pun segera menjawab, "Tidak wahai Rabbku, aku berjanji tidak akan meminta hal lain," ujarnya yang tak sabar menikmati keteduhan di bawah pohon setelah sekian lama dihukum di neraka. Saat itu, pohon yang di hadapan matanya sangat menggiurkan. Allah pun mengabulkan permintaannya. Ia pun berada di bawah pohon itu, kemudian segera meminum air darinya. 

Namun setelah itu, ia kembali melihat sebatang pohon yang lebih rindang dan indah dari pohon pertama yang ia telah berteduh di bawahnya. Melihatnya, lupa sudah janjinya. Ia kembali meminta pertolongan Allah agar didekatkan pada pohon kedua itu. "Wahai Allah, mohon dekatkan aku ke pohon itu. Aku ingin berteduh di bawahnya dan meminum airnya. Aku tidak akan meminta hal lain lagi," pintanya. 

Allah SWT pun berfirman, "Hai cucu Adam, bukankah kau telah berjanji tak akan meminta hal lain?" 

Orang itu pun menjawab, "Iya, benar ya Allah, tapi kali ini saja. Aku benar-benar tak akan meminta hal lain lagi," pintanya, merengek. 

Allah SWT pun memaklumi dan dengan kasih sayang-Nya, Allah mendekatkan orang itu ke pohon kedua. Orang itu pun dapat berteduh di pohon yang jauh lebih indah dan rindang dari pohon pertama. 

Namun ternyata, pohon kedua itu berada dekat dengan pintu surga. Setiba di pohon tersebut, ia mendengar suara penghuni surga yang diliputi kebahagiaan. Apa daya, ia tak kuasa ingin memasukinya. Lagi, ia melanggar janjinya dengan Allah. Ia kembali meminta kepada Allah, ia ingin agar Allah memasukkannya ke dalam surga. 

"Ya Allah ya Rabb, masukkanlah aku ke sana," pintanya, menunjuk pada surga yang kenikmatannya tak pernah terbayang oleh manusia di bumi. 

Allah SWT pun kembali berkata, "Hai cucu Adam! Hal apa yang membuatmu puas, apakah kau ingin Aku berikan dunia dan segala isinya?!" 

Orang itu pun menjawab, "Ya Tuhanku, apakah Kau tengah mengejekku .... Tentu saja Kaulah Tuhan pemilik alam semesta," ujarnya. 

Allah SWT pun tertawa seraya berfirman, "Aku tidak mengejekmu, tapi Aku Mahakuasa mewujudkan apa yang kau inginkan." 

Maka, dimasukkanlah orang itu ke dalam surga dengan rahmat dan kasih sayang-Nya. Ia pun berkumpul dengan hamba Allah yang lain yang tak pernah menyekutukan-Nya. Dia pun menjadi orang terakhir yang masuk surga, sang penghuni surga terakhir. 

Kisah tersebut dikabarkan oleh Rasulullah SWT dalam hadisnya yang diriwayatkan Imam Muslim dari shahabat Abdullah bin Mas'ud. Dalam riwayat tersebut juga disebutkan bahwa Ibnu Mas'ud tertawa saat menceritakannya pada sahabat Rasulullah yang lain. Beliau tertawa saat mengisahkan bagian si penghuni surga terakhir menginginkan surga. 

Saat bagian si penghuni surga terakhir berkata kepada Allah, "Ya Tuhanku, apakah Kau tengah mengejekku. Tentu saja Kaulah Tuhan pemilik alam semesta," Ibnu Mas'ud pun tertawa. Ia berkata kepada orang-orang yang mendengar kisah itu, "Apa kalian ingin bertanya mengapa aku tertawa?" Para sahabat lain pun menjawab, "Iya, mengapa kau tertawa?" 

Ibnu Mas'ud pun menjawab, "Karena aku melihat Rasulullah tertawa (saat mengisahkan hal sama). (Saat mendengar kisah itu dari Rasulullah), aku pun bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, mengapa Anda tertawa?" Beliau pun menjawab, "Karena Tuhanku, Tuhan seluruh alam, juga tertawa," sabda Rasulullah. 

Demikian kisah sang penghuni surga terakhir yang diriwayatkan dari hadist Rasulullah SWT. Banyak hikmah yang dapat kita petik, terutama tentang sifat Rahman dan Rahim Allah Taala. Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, serta Maha Pengampun. Allah al-Ghofur berfirman, "Katakanlah: "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah swt, sesungguhnya Allah swt mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," Quran surat az-Zumar ayat 53. Oleh karena itu, mari berlomba meraih rahmat dan ampunan-Nya yang maha luas. 

Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat dan memberi motivasi bagi kita semuanya agar senantias berbuat kebaikan diatas dunia ini, karena tempat abadi bukan diatas dunia ini, melainkan nanti ketika kita berada di surga atau neraka.

2 Komentar untuk "Manusia Terakhir Yang Masuk Ke Surga Menurut Rasulullah SAW"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel