src='https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js'/> Nuraini, Dia Malaikatku (Novel Si Kulup Kun Bagian 10) - Aleniasenja.com

Nuraini, Dia Malaikatku (Novel Si Kulup Kun Bagian 10)

Nuraini, Dia Malaikatku (Novel Si Kulup Kun Bagian 10) - Tulisan ini aku persembahkan untuk seorang peremupan pemiliki mahkota cinta bernama Nuraini. Perempuan dengan hati yang mulia, jiwa yang tangguh dan raga yang kuat yang Tuhan ciptakan untuk menghadirkan aku di dunia ini dengan penuh kasih dan sayang atas nama cinta. Cinta yang begitu tulus yang pernah aku dapatkan dari seseorang perempuan yang luar biasa yang memberiku arti hidup, setia, kasih sayang, dan pengorbanan dalam menemukan kebahagian.
Nuraini, Dia Malaikatku (Novel Si Kulup Kun Bagian 10)

Perempuan pemilik mahkota cinta, Dialah Ibuku. seorang Ibu yang telah menghadirkan aku dan juga saudaraku diatas dunia ini dengan penuh cinta. Cinta yang tak pernah menghilang, luntur bahkan lenyap ditelah oleh masa bahkan akhirat nanti.

Bagiku, Dia adalah seorang perempuan sempurna yang begitu tangguh dalam menjalani hidup dan tak pernah berkeluh kesah dalam melakukannya. Apapun yang terjadi, dia selalu menampakan wajah seribu purnama. Aku mengaguminya dan sangat mencintainya lahir dan batin tanpa perantara apapun di dunia ini.

Darinya, Aku belajar banyak hal termasuk mencintai hidup ini dengan apapun yang telah digariskan oleh Tuhan untuk aku tempuh dan lalui. Walaupun pelajaran itu tak tertulis dalam sebuah buku, namun aku mampu mengerti dan memahami dengan baik, jika itu dapat aku resapi dengan baik tentang sebenarnya hidup di dunia ini.

Dia Wanita yang sangat sederhana, tak pernah meneteskan air mata ketika badai cobaan dan rintangan datang menghampirinya. Ia tidak pernah berkata tidak bisa walaupun hal itu mustahil dapat tergapai dalam hidupnya. Dia sumber semangat bagiku, saudaraku dan orang yang berada di sekitarnya.

Ia selalu berkata bisa, walaupun terkadang itu tak sesuai dengan harapan yang ia diinginkan. Jika ada yang bertanya tentang seseorang wanita yang begitu berharga dalam hidupku, maka Ibu adalah jawaban terakhirku. Tak ada yang menandingi kasih sayang Ibu, cintanya dan juga pengobarnannya untuk dunia anaknya.

Aku merasa jika tanpa seorang ibu, maka dunia ini akan menghilang, senyap hingga lenyap ditelan perantara usangnya waktu. Aku tak bisa berbuat banyak untuk bisa berterima kasih kepada sang Ibu, Namun aku selalu memohon diisetiap do’aku kepada Sang kuasa, Agar Ibu selalu diberi keberkahan dan kebahagian dalam hidupnya bahkan nanti ketika ia tak lagi memberi senyum khasnya kepada dunia ini.

Aku sangat mengenal Ibuku dengan baik, bahkan hingga detik ini. Ibu adalah orang yang selalu menjadi tujuan hidupku. aku tak peduli sampai kapan waktu itu akan memberiku kesempatan untuk selalu berbakti kepadanya, namun yang jelas, selagi nafasku masih ada dan tiadanya dia dalam hidupku, aku selalu berkata jika Ibu selalu ada dalam nadiku dan juga nafasku ini.

Aku sangat memahami kondisi Ibu, memahmi bagaimana seorang ibu berjuang untuk bisa membuatku bahagia dan bagaimana ia bertahan dalam gemuruhnya waktu untuk menciptakan damai dalam keluarganya.

Walaupun itu tak mudah baginya, Dimana saat ia harus menduduki singasana cinta rumah tangga sendirian tanpa seorang suami yang telah mendahulinya untuk hidup di alam yang berbeda. Dengan menjadi kepala rumah tanggal sendirian untuk menghidupi keenam anaknya itu bukanlah perkara yang mudah untuk ia lakukan.

Saat Ayah telah tiada, Ibu menjadi tempat satu-satunya bagi kami untuk berlindung, dan Ibu menjalani sangat sempurna sekali hingga saat ini. Cobaan datang silih berganti bukan itu yang membuat Ibu Kuat, dimana di waktu yang tak lama kepergian Ayahku meninggalkan Ibu dan Kami, kakak keduaku juga harus pergi untuk selamanya meninggalkan Ibu dan saudaranya setelah mengalami pendarahan hebat saat melahirkan anak pertamanya.

Betapa terpukulnya Ibu, melihat kondisi tersebut, dalam waktu yang taklama ia harus kehilangan dua orang tercinta dalam hidupnya. Namun Ibu selalu mengatakan jika ia tak dapat berbicara ketikasemua itu memang benar sudah terjadi.

Kepergian kakak keduaku, meninggalkan seorang anak perempuan yang begitu cantik dan juga lucu. Ibu lah yang menjadi tempat baginya untuk berlindung dari dunia yang kadang membuatnya bersedih karena sejak kecil ia telah kehilangan kasih sayang seorang Ibu. Namun dengan adanya nenek baginya yaitu Ibuku, ia kini telah tumbuh besar dan baik dan Ibu sangat menyanyanginya seperti anaknya sendiri bahkan lebih.

Rasanya tak tega harus menuliskan ini tentang kisah perih Ibuku, namun aku ingin memberi sebuah kenangan terindah dalam karyaku, tentang seorang Ibu yang luar biasa dalam hidup yang kumiliki. Dengan meninggalkan Anak yagn saat ini bersama Ibu, cucu baginya telah tumbuh menjadi seorang anak wanita yang begitu cantik dan pintar.

Ditambah lagi cobaan yang lain dimana kakak pertamaku dan adik keduaku jatuh sakit yang menambah cobaan tak henti-hentinya datang dalam hidup Ibuku. Namun itu selalu ia tanggapi dengan senyum dan selalu berkata jika itu adalah cobaan dari Tuhan yang patut di syukuri.

Melihat kondisi tersebut, Aku selalu berpikir jika Ibuku bukanlah wanita luar biasa, ia seorang perempuan pemiliki mahkota cinta yang Tuhan titipkan kepada dunia ini untuk ada dalam hidupku. Aku sangat mengagumi kesabaran Ibuku.

Tak kala waktu itu tidak bersahabat dengannya, ia selalu berkata jika Hidup seperti itu adanya dan selalu berkata jika hidup harus dijalani bukan diakhiri dengan hal yang buruk. Aku sangat mengenalinya dengan baik dan sangat mengerti bagaimana perasaannya saat ini dalam menghadapi cobaan yang belum mau istirahat menguji.

Seandainya aku bisa berbuat lebih, maka seluruh hidupku akan kuciptakan bahagia dihari tuanya saat ini, namun hal itu belum mampu aku berikan untuknya. Hidupku belumlah rampung dari kesulitan yang masih melarang untuk bahagia.

Namun aku selalu berusaha untuk mengikuti jejak seorang ibu, agar tabah dan selalu tenang dalam menghadapi waktu di dunia ini. Aku hanya berharap jika suatu hari nanti, aku akan menjadi seseorang yang berguna bagi keluarga kecilku dan juga orang-orang yang mencintai ibu dalam hidupnya, seperti aku yang sangat mencintai seorang perempuan bernama Ibu.

Aku teramat mencintainya, teramat mengangguminya, bahkan seluruh hidup yang aku miliki, tak akan pernah berarti apa-apa jika itu dibandingkan dengan jasa yang telah Ibu berikan untukku. Seumpama bumi dan langit ini dapat ditukar dengan harta, maka itu tak akan pernah bisa membalas jasa seorang Ibu dalam hidupku.

DIbalik senyum seorang Ibu, selalu memiliki makna yang luar biasa untuk aku kaji dan pelajarai. Dibalik marahnya Seorang Ibu, memiliki pelajaran yang berharga untuk bisa menempuh hidup ini. Dibalik jerih payah seorang Ibu, terdapat nilai luhur yang akan mengantarkanmu ke singasana cinta bahagia di masa depan kelak.

Tak peduli siapa Ibumu, apa jabatannya, apa kedudukannya, namun Ibu selalu memiliki tempat tersendiri dalam hidupmu. Tak ada yang asing bagimu, ketika kau mengenal siapa Ibu, dan siapa dia sebenarnya. Tak perlu kau mengenalnya dengan kata bijak dan kata sapaan yang bagus, karena sejatinya seorang Ibu adalah hidupmu.

Aku bagian dari orang yang memiliki rasa tersendiri untuk mengenal siapa orang yang paling mulia yang telah Tuhan titipkan untuk menjagaku, merawatku, memberikan cinta dan kebahagian di dunia ini. Ibu, Apalah arti sebuah nama, panggilan dan sebutan untuk seorang Ibu, namun yang jelas Ibu adalah sebuah kerajaan cinta, kerajaan kasih sayang dan juga pintu surga dari Tuhan untukmu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel