Inilah 5 Nasihat Rasulullah SAW Agar Selamat Dunia Akhirat
Kamis, 11 November 2021
Tulis Komentar
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam adalah manusia yang paling mulia. Tidak ada sedikit pun cacat dalam pribadinya. Setiap perkataan, perbuatan, hingga ketetapannya menjadi sunah atau contoh dalam kehidupan manusia. Allah Subhanahu wa ta'ala memuji Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dalam salah satu ayat Alquran:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (Rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah." (QS Al Ahzab: 21)
Salah satu keistimewaan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam adalah kecintaan kepada umatnya. Bahkan, Rasulullah sengaja menahan doa mustajab di dunia untuk akhirat kelak sebagai syafaat bagi umatnya. Ketika Rasulullah menjelang wafat pun hanya umat Islam yang ada di pikirannya. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pernah memberikan nasihat kepada salah seorang sahabatnya yakni Abu Hurairah Radhiyallahu anhu untuk mengamalkannya dan mengajarkannya kepada orang lain agar selamat di dunia dan akhirat.
Berikut lima nasihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam untuk kaum Muslimin agar selamat dunia hingga akhirat:
1. Jagalah dirimu dari keharaman niscaya menjadi orang yang paling istikamah beribadah kepada Allah Ta'ala.
Pesan pertama adalah meninggalkan segala hal yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Ternyata untuk menjadi orang yang istiqomah dalam beribadah, umat harus meninggalkan segala keharaman yang telah ditetapkan oleh Allah Ta'ala.
Pasalnya, sesuatu yang haram jika tetap dilakukan akan membuat hati menjadi hitam dan gelap. Jika hati sudah menjadi gelap maka beribadah pun akan menjadi gelap. Oleh karena itu, orang yang paling mudah beribadah adalah orang yang bersih hatinya. Hal ini selaras dengan firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Artinya: "Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS Al Ankabut: 45)
2. Ridholah dengan apa yang Allah Ta'ala tentukan, niscaya kamu akan menjadi orang terkaya.
Ridho dari Allah Subhanahu wa ta'ala merupakan hal terpenting dalam dunia. Sesungguhnya apa pun yang diridhoi oleh Allah adalah hal terbaik untuk umat Muslim. Sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala dalam Alquran:
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah: 216)
Kaya menurut Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bukan hanya dengan kaya harta, karena hakikat kekayaan bukan kaya harta, melainkan kaya hati. Orang yang hati adalah orang yang qonaah, yakni senantiasa bersyukur atas segala hal yang Allah Subhanahu wa ta'ala berikan. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
"Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu adalah kaya hati." (HR Ibnu Majah)
3. Berbuat baiklah terhadap tetangga, niscaya kamu menjadi seorang mukmin.
Mukmin berarti orang yang beriman. Baiknya keimanan seseorang bisa dirasakan oleh orang terdekat dengannya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
"Tidaklah beriman seseorang sehingga ia mengatakan apa yang baik, atau (jika tidak bisa) ia diam. Tidak beriman seseorang sehingga ia memuliakan tetangganya. Dan tidak beriman seseorang sehingga ia memuliakan tamunya." (HR Bukhari dan Muslim)
4. Cintailah saudaramu seperti mencintai diri sendiri, niscaya kamu menjadi orang Muslim.
Muslim artinya menyelamatkan. Menjadi muslim berarti menjadi orang yang menyelamatkan orang lain, baik dari lisannya atau perbuatannya. Di sisi lain, muslim berarti mencintai untuk orang lain. Salah satu contohnya adalah jika kita mengharapkan kesehatan untuk diri sendiri, maka berharap pula kesehatan untuk orang lain. Hal ini dilakukan oleh para sahabat-sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Kaum Anshar yang mendahulukan saudaranya, kaum Muhajirin, daripada diri mereka sendiri.
5. Jangan banyak tertawa karena bisa mematikan hati.
Islam mensyariatkan kaum muslimin untuk banyak tersenyum, karena tersenyum adalah sedekah. Sementara itu, Islam melarang banyak tertawa karena segala sesuatu yang berlebihan atau melampaui batas akan mematikan hati. Dalam hadis yang diriwayatkan Aisyah Radhiyallahuanha:
"Saya tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan tenggorokan beliau. Beliau biasanya hanya tersenyum." (HR Bukhari dan Muslim)
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Janganlah kalian banyak tertawa karena banyak tertawa akan mematikan hati." (HR At-Tarmizi)
Menurut Imam Al Ghazali, jika hati mati, maka hati tidak akan bisa menerima peringatan Alquran dan tak akan mau menerima nasihat. Manusia dengan hati yang mati diibaratkan sebagai bangkai yang berjalan. Para ulama mengatakan tidaklah ditemui orang yang paling banyak tertawa kecuali dia adalah orang yang paling jauh dari Alquran.
Belum ada Komentar untuk "Inilah 5 Nasihat Rasulullah SAW Agar Selamat Dunia Akhirat"
Posting Komentar