Inilah 4 Pesan Penting Rasulullah SAW kepada Para Pemuda
Kamis, 18 November 2021
1 Komentar
Para pemuda, kelak di akhirat nanti Allah Subhanahu wa Ta’ala akan bertanya untuk apa dihabiskan masa mudamu. Dalam hal ini Allah SWT menekankan para pemuda sebagai mahluk yang istimewa, mengapa demikian?.
Menurut penceramah Habib Ali Hasan Al Bahar dalam acara Cahaya Hati Indonesia seperti dikutip dari video Youtube, bahwa pada masa inilah fisik manusia masih kuat, pikiran fresh dan semangat yang membara. Maka dari itu masa muda seharusnya dipergunakan untuk hal kebaikan.
Dalam Alquran Surah Yusuf, banyak pelajaran yang dapat kita ambil. Salah satunya pada kisah Nabi Yusuf yang merupakan anak muda yang takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Makanya dibacakan Surah Yusuf jangan cuma buat ganteng dan cantik terus, akhirnya fokusnya ke situ terus. Padahal dalam Surah Yusuf banyak pelajaran, anak muda yang takut kepada Allah, siapa salah satu contohnya, Nabi Yusuf ‘Alaihissalam,” kata penceramah Habib Ali Hasan Al Bahar dalam acara Cahaya Hati Indonesia seperti dikutip dari video.
Habib Ali Hasan Al Bahar menyampaikan bahwa Nabi Yusuf merupakan anak muda yang menjaga kehormatan dirinya saat digoda oleh majikan perempuannya. Nabi Yusuf menjaga hubungannya dengan Allah dan tidak ingin diganggu. Karena Nabi Yusuf telah menolak godaan majikan tersebut, beliau harus dipenjara karena difitnah bahwa Nabi Yusuf lah yang ingin berbuat yang tidak baik terhadap majikannya.
“Masuk penjara, ketika masuk penjara Nabi Yusuf masih menjaga ke imanannya dan menjadi teladan,” ujar Habib Ali Hasan Al Bahar. Hal ini dapat kita contoh betapa Nabi Yusuf sangat menghargai masa mudanya. “Kalau dari muda sudah bisa jaga, Insya Allah.
Tapi kalau dari muda sudah lose, udah susah,” lanjut Habib Ali Hasan Al Bahar. Tak hanya itu, jika membicarakan tentang pemuda maka di dalam Alquran terdapat Surah Al-Kahfi. “Surah Al-Kahfi tentang anak-anak muda, bagaimana mereka menyelamatkan keimanan mereka. Jangan sampai masa muda tersebut terkotori dan rusak,” tutur Habib Ali Hasan Al Bahar.
Kemudian Habib Ali Hasan Al Bahar pun mengatakan di dalam Alquran juga terdapat mengenai anak muda lainnya, seperti Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam ketika menghancurkan berhala pada saat masih muda. Maka dari itu masa muda sangatlah penting, sebab Allah akan bertanya tentang digunakan untuk apa masa muda kita. Dalam salah satu hadist mengatakan : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَا تَزُوْلُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.
Artinya: “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. at-Tirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 Hadits no. 9772 dan Hadits ini telah dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Silsilah al-AHadits ash-Ashahihah no. 946).
Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam juga mengingatkan bahwa yang akan mendapatkan naungan nanti di hari kiamat, di antara dari sekian kelompok adalah anak muda yang tumbuh di dalam ketaatan kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah”.
Habib Ali Hasan Al Bahar juga menyampaikan, “kalau mau jadi kedudukannya seperti malaikat, anak muda yang bisa mengendalikan hawa nafsunya, anak muda yang meninggalkan syahwatnya untuk mendapatkan keridhoan Allah subhanahu wa ta’ala,” tuturnya. Terkait itu, Nabi Muhammad SAW memberikan nasihat yang harus menjadi pegangan para pemuda agar selama dunia akhirat:
1. Perbagus Akhlak Diriwayatkan Muadz bin Jabal (beliau adalah sahabat nabi yang usianya masih muda) ia berkata, “Wasiat terakhir yang disampaikan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam kepadaku adalah ketika aku meletakkan kaki di pelana dari kulit, beliau bersabda,
‘Baguskanlah akhlakmu terhadap manusia wahai Muadz bin Jabal.” (HR. Imam Malik dinyatakan dhoif oleh Albani) Diriwayatkan juga dari Abdullah bin Umar bahwasannya Muadz bin Jabal hendak melakukan perjalanan, ia berkata, “Wahai Rasulullah nasihatilah aku.” Beliau bersabda,
“Sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” Muadz berkata, “Wahai Rasulullah tambahkanlah.” Beliau bersabda, “apabila kamu meminta, maka baguskanlah sikapmu.” Muadz berkata, “Wahai Rasulullah tambahkanlah.” Beliau bersabda, “Istiqamahlah dan hendaknya kamu membaguskan akhlakmu.” (HR. Hakim dinyatakan Hasan oleh Al Albani).
2. Menjaga Lisan Masa remaja menjadi masa yang rentan terhadap tindakan negative bila tidak dibentengi oleh iman dan takwa. Mengingat masa itu, mereka memiliki syahwat yang menggelora dan emosionalnya tidak stabil. Sahabat Rasulullah Ali bin Abi Thalib berkata,
“Lidah adalah tolak ukur yang diremehkan oleh kebodohan dan diunggulkan oleh akal,” Ali menambahkan, “Lidah adalah tolak ukur yang diremehkan oleh kebodohan dan diunggulkan oleh akal” Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, ia berkata, “Aku bertanya wahai Rasulullah apa keselamatan itu? Beliau bersabda, ‘Jagalah lidahmu, hendaknya rumahmu membuatmu lapang dan menangislah atas kesalahanmu.” (HR. Tirmidzi)
Sebagaimana Rasulullah mewasiatkan sejumlah amalan kepada pemuda Muadz bin Jabal, beliau bersabda, “Maukah aku beritahukan kepadamu penghimpun semua itu?” Muadz menjawab, “Ya.” Beliau memegang lidahnya dan bersabda,
“Jagalah ini atas dirimu.” Muadz berkata, “Wahai Nabi Allah, akankah kita dihukum atas apa yang kita ucapkan?” Beliau bersabda, “Celaka engkau wahai Muadz, tidakkah orang orang ditelungkupkan wajah mereka ke neraka kecuali akibat dari lidah mereka?” (HR. Ibnu Majah)
3. Hati-Hati Memilih Teman Pemuda muslim haruslah hati-hati dalam memilih teman atau pasangan hidup. Jangan berteman dekat kecuali dengan mereka yang sesama muslim dan sholeh. Allah SWT berfirman dalam surat al Furqan ayat 27-29 mengenai besarnya pengaruh seorang teman terhadap temannya.
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”. Menggigit tangan (jari) maksudnya menyesali perbuatannya.” (QS Al Furqan: 27)
“Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Yang dimaksud dengan si Fulan, ialah syaitan atau orang yang telah menyesatkannya di dunia.” (QS Al Furqan: 28)
“Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.” (QS Al Furqan: 29)
Salah memilih teman itu bisa berbahaya. Karena besarnya pengaruh seorang teman Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sampai memberi perumpamaan kepada para pemuda tentang teman yang baik dan teman yang buruk. Seperti disebutkan dalam hadits Abu Musa al Asyari, dari Nabi, beliau bersabda:
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk laksana pembawa minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak wangi bisa jadi akan memberimu wewangian atau kamu membeli wewangian darinya atau kamu mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi bisa jadi akan membakar bajumu atau kamu mendapatkan aroma tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari)
Imam Al Ghazali menyebut syarat syatat yang harus dimiliki seorang teman, “Seyogyanya orang yang kamu pilih untuk menjadi teman memiliki 5 sifat berikut: Seorang yang berakal, akhlaknya baik, tidak fasik, bukan pelaku Bid’ah dan tidak Ambisi terhadap dunia.”
4. Menjaga Pandangan Diriwayatkan dari buraidah dari ayahnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Wahai Ali, Jangan melanjutkan pandangan tertuju pada perempuan yang bukan mahrom..” Ibnu Qayyim berkata,
“Pandangan mata merupakan akar seluruh peristiwa yang menimpa manusia. Sebab pandangan melahirkan lintasan, lintasan melahirkan pikiran, pikiran melahirkan syahwat, kemudian syahwat melahirkan kemauan, selanjutnya kemauan menguat dan menjadi tekad membaja lalu terjadilah tindakan yang merupakan keniscayaan, kecuali bila ada penghalang yang menghalanginya. Dalam hal ini ada ungkapan, “Kesabaran dalam menundukkan pandangan lebih mudah daripada kesabaran menghadapi penderitaan yang (muncul) sesudahnya.”
titanium belly rings | TITanium - TITanium Arts
BalasHapusTitanium ffxiv titanium nugget Images · Titanium titanium jewelry for piercings · black oxide vs titanium drill bits Titanium Images · Titanium Images titanium uses · Titanium titanium 3d printer Images