Alasan Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri Dalam Islam
Senin, 18 Januari 2021
Tulis Komentar
Makan dan minum merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi manusia dalam kehidupan diatas dunia ini. Namun dalam mengkunsumsi makanan dan minuman dalam islam tentunya ada adabnya. Adab dalam Islam melarang makan minum sambil berdiri bukan hanya faktor etika tetapi juga kesehatan organ pencernaan. Jadi ketika sedang makan dan minum dilakukan sambil duduk.
Kebiasaan makan dan minum sambil berdiri dapat membahayakan lambung yan akan menyebabkan rentan terhadap peradangan. Tak hanya itu, ternyata Islam mengatur tata cara makan dan minum yang disampaikan melalui hadis nabi.
Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudri bahwa Nabi Muhammad SAW melarang minum sambil berdiri. (HR. Muslim).
Dari Anas dan Qatadah diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri, Qatadah berkata, “Kami lalu bertanya, ‘lantas bagaimana halnya dengan makan sambil berdiri?’ Beliau menjawab, ‘tentu itu lebih buruk dan lebih keji lagi’,” (HR. Muslim dan Tirmidzi).
Abu Hurairah juga meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Janganlah seorang dari kalian minum sambil berdiri, siapa yang lupa maka hendaklah ia memuntahkannya lagi.” (HR. Muslim).
Kemudian, diriwayatkan dari Anas ibn Malik, ia berkata, “Rasulullah melarang minum sambil berdiri dan minum langsung dari mulut botol.” (HR. Muslim).
Dikutip dari "Buku Pintar Sains dalam Al-Qur'an" karya Nadiah Thayyarah dikutip Sabtu (16/1/2021) menyebutkan lalu, para ahli juga mengatakan hal demikian. Dr. Abduraziq al-Kailani berkata, "Minum dan makan sambil duduk lebih sehat, lebih memuaskan, dan lebih aman. Karena apa yang dimakan dan diminum langsung mengalir melalui dinding lambung dengan perlahan dan lembut."
Adapun minum sambil berdiri, dapat menyebabkan jatuhnya cairan secara tiba-tiba ke dalam lambung. Jika praktik ini terus dilakukan, maka seiring waktu, akan menyebabkan gangguan pada lambung schingga menyulitkan pencernaan.
Dr. Ibrahim ar-Rawi berpendapat bahwa ketika berdiri, keseimbangan pusat-pusat saraf manusia akan berkurang, dan otomatis mengurangi ketenangan. Padahal, ketenangan merupakan syarat terpenting yang harus terpenuhi saat makan dan minum.
Ketenangan ini hanya didapat jika sescorang duduk dalam keadaan relaks dan tenang. Dalam posisi duduk, organ pencernaan juga semakin mudah menerima makanan dan minuman.
Kebiasaan makan dan minum sambil berdiri juga dapat membahayakan dinding lambung, sehingga lambung rentan mengalami radang. Para pakar radiologi mengatakan bahwa radang lambung kerap terdapat di area-area lambung yang biasa mendapatkan benturan olch makanan dan minuman.
Saat berdiri, proses masuknya makanan ke dalam lambung akan sulit dan terkadang menimbulkan rasa nyeri. Tak jarang, orang-orang yang makan dan minum sambil berdiri tak dapat menikmati makanan dan minuman mereka dengan nyaman.
lmu psikologi modern sangat sesuai dengan hadis Nabi berbicara tentang istigfar dan faedahnya dalam menghilangkan tekanan jiwa manusia. Ini merupakan mukjizat Nabawi di bidang ilmu kejiwaan. Saat seseorang mengakui kesalahan dan dosanya lalu memohon ampun kepada Allah Ta'ala dengan sungguh-sungguh, maka perbuatannya itu akan menimbulkan ketenangan batin schingga ia tidak lagi merasa bersalah dan berdosa.
Semoga ulasan diatas dapat memberikan kita manfaat untuk menjalani kehidupan yang baik diatas dunia ini dan semoga kita tergolong orang-orang yang soleh dan soleha, Aamiin.
Belum ada Komentar untuk "Alasan Larangan Makan dan Minum Sambil Berdiri Dalam Islam"
Posting Komentar