Bolehkah Dalam Islam Sebut Nama Seseorang Dalam Doa Agar Berjodoh?, Ini Penjelasannya
Senin, 09 November 2020
1 Komentar
Segala hal yang terjadi di dunia ini tentunya sudah menjadi ketentuan dan kehendak Allah SWT dan kita sebagai manusia hanya bisa menjalani, berusaha dan pastinya berdoa. Seperti halnya dalam mendapatkan atau menemukan jodoh kita, dimana kita harus berusaha dan berdoa.
Berbicara mengenai Jodoh, jodoh merupakan sesuatu yang sangat rahasia. Hanya Allah SWT yang tahu, siapa berjodoh dengan siapa. Meski begitu, perkara jodoh menjadi hal yang selalu menarik untuk diperbincangkan. Apalagi bagi kalangan muda yang sedang dalam penantian menemukan pasangan hidupnya.
Dalam hal itu, tentunya seseorang yang sedang menanti jodohnya tersebut dipertemukan, tentunya pernah berdoa meminta jodoh, Atau menyebutkan nama seseorang dalam panjatan doa agar dia menjadi jodohnya kelak.
Salah satu doanya begini, “Ya Allah ini orang udah cakep, mapan, baik, sopan, hafidz, kayak gak ada kurangnya sedikit pun. Jadikanlah ia sebagai jodohku. Seandainya dia bukan jodohku, jadikanlah aku yang jadi jodohnya”.
Atau berdoa seperti ini, “Ya Allah, jadikanlah dia jodohku. Kalau ternyata bukan jodohku, jangan jadikan dia jodoh siapa-siapa Ya Allah. Karena aku takut cemburu,”.
Nah, Melihat kondisi seperti itu, Bolehkan berdoa demikian dalam Islam untuk mengutarakan perasaan itu kepada Allah SWT?. Ini Penjelasannya.
Dikutip dari Pengasuh Rumah Fiqih Indonesia, Ustadzah Aini Aryani, Lc mengatakan doa tadi terkesan memaksa sama Allah SWT, dan sebaiknya dihindari. “Kalau mau doa seperti itu silahkan-silahkan saja. Tapi soal Allah mengabulkan atau tidak, itu kan hak preogatifnya Allah SWT.
Lantas doa seperti apa yang sebaiknya dipanjatkan?, Ustadzah Aini mencontohkan doa seperti ini:
“Ya Allah seandainya dia baik untukku, maka jodohkan aku dengan dia. Sebutkan namanya. Tapi kalau dia tidak baik untukku, jangan jodohkan aku kepada dia. Seandainya dia bukan jodohku, dan menurut Engkau tidak baik untukku, maka hilangkan perasaan suka ini ya Allah. Jangan sampai Engkau membuat aku naksir kepadanya tapi ternyata dia bukan untukku”.
Doa tersebut, boleh-boleh saja. Kita melas-melas begitu kepada Allah, itu boleh. Yang gak boleh itu melas-melas kepada orangnya. “Misalnya, wahai engkau yang aku kagumi. Jadilah engkau jodohku! Nah, ini gak boleh. Karena yang menentukan jodoh atau tidak itu Allah. Maka kita minta, melasnya sama Allah SWT.
Jika kita menyukai seseorang, kita dianjurkan untuk shalat istikharah. Dalam shalat tersebut kita bisa berdoa, “Ya Allah seandainya orang ini, sebut namanya, baik untukku, untuk agamaku, untuk kehidupanku, untuk akhiratku, maka dekatkanlah aku dengannya. Dekatkan dia denganku dengan caramu yang terbaik. Dan berkahilah kami di jalan yang Engkau ridhai. Satukanlah kami dalam pernikahan,”
Kemudian, doa dilanjutkan, “Seandainya orang ini buruk untuk diriku, keluargaku, untuk agamaku, untuk duniaku, untuk akhiratku, maka jauhkanlah aku darinya, dan jauhkan dia dariku. Walaupun tidak jauh secara jarak, tapi secara perasaan Ya Allah tolong jauhkan. Tolong buang rasa kagum ini. Tolong buang rasa ingin memilikinya kalau menurut Engkau, dia bukan untukku,”.
Ustadzah Aini mengatakan menyebutkan nama seseorang untuk jadi jodoh kita, boleh-boleh saja. Tapi jangan sampai kesannya memaksa atau mendikte Allah, karena Allah yang lebih tahu siapa yang terbaik buat kita.
“Mungkin dalam pandangan kita dia kaya dan ganteng. Padahal dibelakang kita, dia misalnya jarang shalat, jarang mandi atau kurang pengertian pada orang lain. Jangan sampai kita mendikte Allah, karena Allah tahu yang terbaik buat kita,” ungkapnya.
Bisa jadi ketika kita mencintai dan menyukai seseorang, tapi ternyata dia buruk buat kita. “Kita dapat orang kaya misalnya, tapi bakal menjadikan kita sombong nantinya. Maka Allah menjodohkan kita ke orang yang tidak kaya. Allah menyimpan rahasia disitu,” katanya.
Contoh lain, ada yang ingin banget berjodoh dengan orang ganteng. Sampai-sampai keduanya sudah saling naksir. Tetapi ternyata Allah gagalkan pernikahannya. Pasti ada hikmah dibalik itu. Mungkin kalau menikah dengan orang itu, bisa saja dia berpaling dari ketika melihat yang lebih cantik.
“Intinya, pasangan yang dijodohkan Allah untuk kita, dialah yang terbaik, pilihan Allah. Maka, jaga baik-baik. Jangan sampai dikhianati. Jangan sampai dilukai perasaannya,” pesannya.
Jadi kesimpulannya adalah bagi yang belum ketemu jodohnya, perbanyaklah berdoa. Bemunajat kepada Allah SWT. Mintanya, carikan jodoh yang terbaik di mata Allah SWT, bukan baik dimata manusia saja pada waktu dan situasi terbaik di mata Allah SWT pula, Terima kasih.
Bagus artikelnya kak, tapi saya sambil ketawa² bacanya, soalnya ada lucunya juga
BalasHapus