src='https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js'/> 7 Perkara Inilah Akan Ditanya Oleh Allah SWT ke Manusia di Yaumul Hisab Nanti - Aleniasenja.com

7 Perkara Inilah Akan Ditanya Oleh Allah SWT ke Manusia di Yaumul Hisab Nanti

Yaumal Hisab atau hari perhitungan amal akan terjadi setelah kiamat tiba. Pada saat itu, manusia satu per satu akan dipanggil dan diperlihatkan segala amal perbuatan mereka selama di dunia. Ada banyak perkara yang akan ditanyakan oleh Allah secara keseluruhan saat hari perhitungan tiba. 
7 Perkara Inilah Akan Ditanya Oleh Allah SWT ke Manusia di Yaumul Hisab Nanti


Hisab memiliki dua pengertian menurut istilah akidah, pertama al - 'aradh (penampakan dosa dan pengakuan) dan munaqasyah (diperiksa secara sungguh - sungguh). 

Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa hisab dapat dimaksudkan sebagai perhitungan antara amal kebajikan dan amal keburukan, dan di dalamnya terkandung pengertian munaqasyah dengan maksud pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya. 

Dalam Al - Qur'an surat an - Nahl (16) ayat 93 Allah SWT berfiriman : 

وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَلَتُسْـَٔلُنَّ عَمَّا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ


Artinya : Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. 

Berikut 7 perkara yang akan ditanyakan oleh Allah SWT saat Yaumul Hisab Nanti, Apa saja Itu?, simak penjelasannya dibawah ini : 

1. Tentang Agama dan Al-qur'an 

Islam adalah agama yang diridhai oleh Allah. Ketauhid-an akan dijadikan patokan dari segala amal perbuatan yang ada. Apabila ia tidak mengimani Allah SWT dan Alqur'an, maka manusia tidak akan selamat untuk sampai ke surga. Hal ini dijelaskan dalam Al-qur'an Surat Az-Zukhruf (43) ayat 43 – 44, Allah SWT berfiriman : 

فَٱسْتَمْسِكْ بِٱلَّذِىٓ أُوحِىَ إِلَيْكَ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَكَ وَلِقَوْمِكَ ۖ وَسَوْفَ تُسْأَلُونَ


Artinya : "Maka berpegang teguhlah engkau kepada (agama) yang telah diwahyukan kepadamu. Sungguh, engkau berada di jalan yang lurus. Dan sungguh, Al-qur'an itu benar - benar suatu peringatan bagimu dan bagi kaummu, dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban. 

2. Tentang Kekafiran dan Kesyirikan 

Manusia yang tidak mempercayai adanya Allah SWT dan merupakan penyembah berhala, mereka akan mendapat azab yang pedih dikarena kekafiran dan kesyirikannya. Allah pasti akan menanyakan tentang kedua hal tersebut. Hal ini terdapat dalam Al-qur'an surat An-Nahl (16) ayat 56 yang berbunyi : 

وَيَجْعَلُونَ لِمَا لَا يَعْلَمُونَ نَصِيبًا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ ۗ تَاللَّهِ لَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَفْتَرُونَ


Artinya : "Dan mereka menyediakan sebagian dari rezeki yang telah Kami Berikan kepada mereka, untuk berhala - berhala yang mereka tidak mengetahui (kekuasaannya). Demi Allah, kamu pasti akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada - adakan." 

Kemudian, Allah SWT menghinakan mereka sebagaimana dalam Alqur'an surat An-Nahl (16) ayat 27 yang berunyi : 

وَيَجْعَلُونَ لِمَا لَا يَعْلَمُونَ نَصِيبًا مِّمَّا رَزَقْنَٰهُمْ ۗ تَٱللَّهِ لَتُسْـَٔلُنَّ عَمَّا كُنتُمْ تَفْتَرُونَ 


Artinya : Dan mereka sediakan untuk berhala-berhala yang mereka tiada mengetahui (kekuasaannya), satu bahagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka. Demi Allah, sesungguhnya kamu akan ditanyai tentang apa yang telah kamu ada-adakan. 

3. Tentang Kebohongan Mereka 

Manusia yang tidak mengimani Allah SWT sebagai Tuhan Yang Agung, mereka menganggap bahwa para malaikat adalah perempuan. "Orang - orang musyrik jahiliyah mengatakan malaikat itu perempuan," ujar Ustadz Abdul Somad dalam sebuah ceramahnya. 

Allah SWT juga menerangkan bahwa manusia yang menganggap malaikat sebagai anak perempuan-Nya, mereka telah berdosa besar. Hal ini terkandung dalam Al-qur'an Surah Al-Isra (17) ayat 40 yang berbunyi : 

أَفَأَصْفَىٰكُمْ رَبُّكُم بِٱلْبَنِينَ وَٱتَّخَذَ مِنَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنَٰثًا ۚ إِنَّكُمْ لَتَقُولُونَ قَوْلًا عَظِيمًا 


Artinya : "Maka apakah pantas Tuhan Memilihkan anak laki - laki untukmu dan Dia mengambil anak perempuan dari malaikat? Sungguh, kamu benar - benar mengucapkan kata yang besar (dosanya)." 

4. Tentang Kenikmatan di Dunia 

Pada hari itu, manusia akan ditanyakan untuk apa harta yang diberikan kepadanya. Apakah mereka menghambur - hamburkan, bermegah - megahan, atau untuk sesuatu hal yang bermanfaat. Dalam Alqur'an surat At-Takatsur (102) ayat 8 Allah SWT menerangkan : 

ثُمَّ لَتُسۡـَٔلُنَّ یَوۡمَئِذٍ عَنِ النَّعِیۡمِ 


Artinya, "kemudian kamu benar - benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)." 

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda, 

Artinya : "Hal pertama yang akan ditanyakan pada hari kiamat adalah kenikmatan di dunia, dan seorang hamba akan ditanya, "Bukankah Kami telah menyehatkan badanmu dan melepaskan dahagamu dengan air yang dingin?" (HR. At - Tirmidzi) 

5. Tentang Janji-janji dan Kesepakatan 

Sesungguhnya, segala janji dan kesepakatan akan dimintai pertanggung jawaban. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-qur'an surat Al - Isra (17) ayat 34 yaitu : 

وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ ٱلْيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُۥ ۚ وَأَوْفُوا۟ بِٱلْعَهْدِ ۖ إِنَّ ٱلْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔولًا 


Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya." 

6. Tentang Penyesatan Terhadap Orang Lain

Selama hidup, sebagai manusia yang bertakwa haruslah pandai dalam memilih pemimpin atau karibnya. Karena apabila pemimpin atau karibnya tersebut berbuat semena-mena dan pengikutnya tidak mengetahui, maka mereka telah menyesatkan pengikutnya. Alqur'an Surat Al-Isra (17) ayat 36 menerangkan : 

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا 


Artinya : "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban." 

Lalu dalam Al-qur'an surat Al-'Ankaabut (29) ayat 13, Allah SWT berfirman yang berbunyi : 

وَلَيَحْمِلُنَّ أَثْقَالَهُمْ وَأَثْقَالًا مَّعَ أَثْقَالِهِمْ ۖ وَلَيُسْـَٔلُنَّ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ عَمَّا كَانُوا۟ يَفْتَرُونَ 


Artinya : "Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan." 

7. Tentang Ilmu Pengetahuan, Penglihatan dan Hati 

Segala sesuatu yang ada dalam tubuh makhluk bernyawa, pasti akan dimintai pertanggungjawaban, untuk apa mereka menggunakannya. 

Dalam Al-qur'an surat Al-Isra (17) ayat 36 dijelaskan : 

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا 


Artinya : "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawaban." 

Dalam buku Detik - Detik Menjelang Hisab karya Junaidi Ahmad, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa, "Qatadah berkata, "Jangan katakan "Aku melihat", padahal engkau tidak melihatnya; atau "Aku mendengar", padahal engkau tidak mendengarnya; atau "Aku mengerti", padahal engkau tidak mengerti. Sesungguhnya Allah akan menanyakan itu semua padamu." 

Dalam tafsir Ibnu Katsir di atas, Allah SWT melarang perkataan tanpa dasar ilmu pengetahuan, apalagi jika perkataan itu didasari oleh prasangka yang hanya khayalan atau imajinasi belaka. Allah SWT berfirman dalam Al - Qur'an surat Al - Hujurat (49) ayat 12 yang berbunyi : 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ 


Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?, Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. 

Manusia yang cerdas adalah manusia yang pandai mempersiapkan kematiannya. Sebelum nyawa sampai kerongkongan, kembalilah kepada Allah dengan sungguh - sungguh. Niscaya, akan selamat saat hari perhitungan tiba. 

Itulah beberapa hal diantaranya yang akan ditanyakan oleh Allah SWT kepada manusia ketika di Yaumul hisab nanti. Mereka akan ditanyakan satu persatu tentang itu semua ketika hidup diatas dunia ini. Semoga bermanfaat untuk anda semuanya, terima kasih.

Belum ada Komentar untuk "7 Perkara Inilah Akan Ditanya Oleh Allah SWT ke Manusia di Yaumul Hisab Nanti"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel