Inilah 7 Alasan Kenapa Islam Melarang Umatnya Pacaran
Kamis, 31 Oktober 2019
Tulis Komentar
Aleniasenja.com - Dalam agama islam, pacaran tentunya dilarang karena pacaran merupakan suatu hal yang bisa mendatang malapetaka buruk. Islam mengajarkan umatnya untuk pacaran setelah pernikahan agar hal-hal dibawah ini tidak terjadi dan dapat dihindari. Namun zaman sekarang bukanlah hal yang baru lagi ketika kita melihat pasangan remaja putera dan puteri dipinggir jalan, di kafe, restoran, jembatan, atau di mana saja. Mereka nampak asyik mengumbar yang katanya disebut sebagai sesuatu yang mesra itu. Menunjukkan betapa bahagianya mereka saling memiliki satu sama lain dibalik sebuah yang katanya jalinan hubungan bernama pacaran.
Tidak segan oleh mereka berdua-duaan baik di tempat umum bahkan di tempat yang jauh dari keramaian. Padahal, Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh muhrimnya.” (H. R. Muslim)
Hukum Pacaran dalam Agama Islam
Tidak pernah dibenarkan adanya hubungan pacaran di dalam Islam. Justru sebaliknya, Islam melarang adanya pacaran di antara mereka yang mukan muhrim karena dapat menimbulkan berbagai fitnah dan dosa. Dalam Islam, pacaran adalah haram. Oleh sebab itu, Islam mengatur hubungan antara lelaki dan perempuan dalam dua hal yaitu :
Hubungan Mahram
Yang dimaksud dengan hubungan mahram, seperti antara ayah dan anak perempuannya, kakak laki-laki dengan adik perempuannya atau sebaliknya. Oleh karena yang mahram berarti sah-sah saja untuk berduaan (dalam artian baik) dengan lawan jenis.
Sebab, dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 23 disebutkan bahwa mahram (yang tidak boleh dinikahi) daripada seorang laki-laki adalah ibu, nenek, saudara perempuan (kandung maupun se-ayah), bibi (dari ibu maupun ayah), keponakan (dari saudara kandung maupun sebapak), anak perempuan (anak kandung maupun tiri), ibu susu, saudara sepersusuan, ibu mertua, dan menantu perempuan. Dalam hubungan yang mahram, wanita boleh tidak memakai jilbab tapi bukan mempertontonkan auratnya.
Hubungan Non-mahram
Selain daripada mahram, artinya laki-laki dibolehkan untuk menikahi perempuan tersebut. Namun, terdapat larangan baginya jika berdua-duaan, melihat langsung, atau bersentuhan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Untuk perempuan, harus menggunakan jilbab dan menutup seluruh auratnya jika berada di sekitar laki-laki yang bukan mahramnya tersebut. Apa saja hal-hal tersebut?, simak ulasanya dibawah ini :
1. Pacaran Sangat Dekat Dengan Zina Bermuara Dosa
Ini merupakan bahaya pasti yang disebabkan oleh pacaran. Laki-laki diharuskan menjaga pandangannya dari perempuan, dan perempuan pun harus sadar diri akan keberadaannya dihadapan laki-laki yang bukan mahramnya. Hadist dari Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, mengatakan:
“Rasulullah SAW berkata kepada Ali: Hai Ali, janganlah ikuti pandangan pertama dengan pandangan kedua. Karena pandangan pertama untukmu (dimaafkan) dan pandangan kedua tidak untukmu (tidak dimaafkan).” (H. R. Abu Dawud).
Bahkan, jika ada yang mengaku pacaran dalam jarang jauh atau yang lebih dikenal dengan LDR (long distance relationship) sama saja perkaranya. Zina bukan berarti bertemu lantas melakukan hubungan intim tanpa ada ikatan pernikahan. Bahkan ketika si laki-laki mengirimkan pesan pendek kepada si perempuan, itu juga mendekati zina.
Bahkan, bisa jadi sudah termasuk dalam zina hati dan pikiran. Memikirkan betapa bahagianya saat mengirimkan pesan tersebut sambil membayangkan wajah satu sama lain, bertamblah lagi dosanya.
2. Pacaran Membuat Lupa Waktu
Perlu anda ketahui bersmaa jika pacaran itu hanya menguras otak dan membuyarkan konsentrasi saja. Fokus belajar justru hilang dan pekerjaan jadi terabaikan. Pacaran itu tidak mudah, sebab melibatkan dua kepala, bahkan bisa tiga, empat, dan seterusnya, dengan prioritas utama adalah membahagiakan si dia.
Rela meninggalkan pekerjaan dan membuang waktu belajar hanya demi menemani sang Pacar berjalan-jalan. Jika suatu saat terjadi yang nama perselisihan, justru akan memicu stres yang menyebabkan semangat belajar menjadi hilang. Bahkan hanya dengan memikirkan si Pacar saja sudah banyak menyita waktu dan membuatnya terbuang secara sia-sia. Padahal, tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah melanggar perintah Allah SWT dan hanya menumpuk dosa semata.
3. Pacaran Membuat Sakit Hati
Tak kalah hubungan pacaran kandas ditengah jalan, banyak mereka yang diputuskan merasa sakit hati hingga berujung dendam dan hal buruk lainnya. Banyak dari mereka yang tadinya hubungan berpisah, mereka tak lagi menjalinkan silaturahmi bahkan jauh dari buruk lagi mereka tak lagi bertegur sapa.
4. Pacaran Mendatangkan Keresahan Karena Rindu
Saat seseorang menjalankan hubungan pacaran, tentunya berbagai perasaan akan menghantui setiap waktunya ketika si pacar jauh darinya. Perasaan cemas, rindu, dan takut dengan hal lainnya. Keresahan ini terus ada dalam diri, dan tentunya perasaan ini tak membuat tenang hati.
5. Pacaran Meresahkan Masyarakat
Orang yang berpacaran sering meresahkan masyarakat dan menimbulkan berbagai fitnah, terutama mereka yang sering berdua-duaan di tempat sepi misalnya di dalam kost-kostan. Sering kita mendengar adanya penggrebekkan kost mesum dan menemukan banyak pasangan yang tidak sah tertangkap. Di dalam kehidupan bermasyarakat, ini benar-benar merusak moral dan akan menjadi contoh yang teramat buruk bagi anak-anak yang mlihatnya.
6. Pacaran Mengakibatkan Pemborosan
Salah satu bagian daripada budaya pacaran itu adalah usahanya memberikan kebahagian bagi pasangan padahal tanpa ia sadari itu hanya sia-sia. Rela menghabiskan waktu, uang dan harapan hanya demi seseorang yang bahkan belum tentu jodohnya. Padahal, lebih baik jika waktu itu digunakan untuk beribadah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
7. Pacaran Bisa Mendatangkan Petaka Bunuh Diri atau mencelakai Pasangannya
Banyak kasus yang terjadi, dimana saat mereka pacaran lalu hubungan mereka putus ditengah jalan karena suatu sebab, bisa saja karena pacar diambil orang, tidak direstui orang tua, beda agama, atau hal lainnya yang membaut salah satu pasangan yang dirugikan memilih jalan pintas untuk melupakan si mantan tersebut. Sebab itulah terkadang membuat mereka berpikiran pendek yang akhirnya membuat mereka mengakhiri hidup karena cinta yang kandas tersebut.
Atau bisa jadi, si pacara menghianti dengan pindah perasaan orang lain, namun pasangan yang ditinggalkan tidak terima, bisa saja berbuat sesuatu yang buruk. dan banyak kasus yang terjadi, dimana terjadi pemerkosaan, pembunuhan hanya karena sakit hati dengan pacar dan lain sebagainya.
Nah, Itulah beberapa hal yang membaut pacaran itu diharamkan dalam agama islam. Jika memang ingin pacaran, maka menikahlah, namun jika belum mampu karena belum ketemu jodohnya atau materi belum cukup, maka berpuasalah.
Jadi, menjomblo dahulu bahagia kemudian itu adalah pilihan yang tepat. Jomblo bukan karena tak laku, namun jomblo merupakan perbuatan yang baik agar terhindari dari perbautan yang buruk dari pacaran tersebut. Semoga bermanfaat untuk anda semuanya, terima kasih.
Belum ada Komentar untuk "Inilah 7 Alasan Kenapa Islam Melarang Umatnya Pacaran"
Posting Komentar