Ingin Mendapatkan Menantu yang Ideal, Begini Kreterianya Dalam Islam
Ketika putra putri ibu dan bapak ingin menikah, maka seorang ayah dan ibu harus mengetahu asal usul calon menantu tersebut, jangan sampai salah pilih dan menyesal dikemudian hari karena ternyata menantu yang anda pilih jauh dari agama.
Tentunya sudah menjadi kodrat manusia, siapapun dia adanya, jika hendak mencari pasangan hidup sudah pasti menginginkan yang berharta, cantik / ganteng, berkedudukan, bernasab tinggi, dari keluarga terpandang; syukur-syukur kalau ditambah penyayang, setia, penuh tanggungg jawab, sabar, pemaaf, patuh, pintar, populer, baik hati, dermawan, siapa yang tidak mau ?.
Tetapi, kerap apa -apa idealisme yang diinginkan, malah sebaliknya yang didapat, perkawinan dirasakan bagai malapetaka, konflik, aneka perbedaan, bahkan tidak jarang berakhir dengan perceraian. Idealisme hanya menjadi mimpi dan angan-angan. Maka, Agama Islam memberi tuntunan agar ummatnya berhasil dalam membina rumah tangga, sakinah mawaddah wa rahmah, dan kunci awalnya dimulai dari kriteria dalam memilih pasangan hidup.
Di zaman seperti saat ini memang sebagian orangtua memberikan kesempatan kepada anak gadisnya untuk mencari pria yang akan jadi suaminya. Namun patut diingat bagi setiap orangtua untuk mencari menantu atau calon suami bagi putrinya sudah seharusnya dilakukan. Pilihannya adalah pria orang saleh, yang baik akhlaknya dan agamanya.
Rasulullah SAW bersabda,
إِذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَزَوِّجُوهُ،
إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ
“Jika datang kepadamu seorang pelamar putrimu yang kamu ridhoi akhlaknya dan agamanya maka nikahkanlah dia, jika kamu tidak melakukannya akan terjadi fitnah (bencana) di muka bumi dan kerusakan yang luas.” [HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahih Ibni Majah: 1601]
Ustaz Sofyan Ruray menjelaskan, dalam hadits yang mulia ini terkandung perintah memperhatikan dua perkara terpenting dalam memilih menantu:
Pertama: Kemuliaan Akhlak
Karena akhlak yang baik termasuk faktor terbesar langgengnya rumah tangga dan baiknya hubungan antara dua keluarga besar suami dan istri.
Kedua: Kebaikan Agama
Maknanya adalah:
- Ketakwaan.
- Kelurusan aqidah dan keselamatan manhaj dari berbagai penyimpangan.
- Istiqomah di atas sunnah.
- Menjauhi syirik, bid’ah dan maksiat.
Inilah faktor terbesar langgengnya rumah tangga, bukan hanya di dunia tapi yang lebih penting di akhirat kelak.
Akan tetapi makna hadits yang mulia ini bukanlah keharusan bagi wanita untuk menerima lamaran laki-laki yang saleh, yang tidak ia sukai secara fisik atau harta. Namun maknanya adalah keharusan bagi wali untuk menikahkannya apabila laki-laki yang melamarnya adalah orang shalih dan ia pun menyukainya.
Jika ia tidak suka karena pertimbangan fisik dan harta, maka tidak boleh memaksanya untuk dinikahkan dengan laki-laki tersebut.Sebagaimana wali juga harus menolak laki-laki yang buruk agama dan akhlaknya, walau anak mereka menyukainya. Dan hendaklah dicarikan gantinya yang lebih baik.
Belum ada Komentar untuk "Ingin Mendapatkan Menantu yang Ideal, Begini Kreterianya Dalam Islam"
Posting Komentar