Jangan Abaikan, Hak dan Kedudukan Tetangga Sangat Besar Serta Mulia Dalam Islam
Kamis, 12 Agustus 2021
Tulis Komentar
Tetangga adalah orang terdekat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran agama Islam, tetangga memiliki hak dan kedudukan yang sangat besar serta mulia. Maka itu, setiap Muslim wajib memuliakan tetangga. Sikap terhadap tetangga pun bisa dijadikan patokan kadar keimanan seseorang.
Dikutip dari laman Muslim.or.id, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam telah lama menjelaskan mengenai pentingnya tetangga bagi kaum Muslimin.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ
Artinya: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya." (HR Bukhari Nomor 5589 dan Muslim Nomor 70)
Pentingnya kedudukan tetangga sangat ditekankan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bahkan pernah diberi nasihat oleh malaikat Jibril untuk memuliakan tetangga.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِيْ بِالْـجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
Artinya: "Jibril senantiasa menasihatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa tetangga itu akan mendapat bagian harta waris." (HR Bukhari Nomor 6014 dan Muslim Nomor 2625)
Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan:
"Bukan berarti dalam hadis ini Jibril mensyariatkan bagian harta waris untuk tetangga karena Jibril tidak memiliki hak dalam hal ini. Namun maknanya adalah Beliau sampai mengira bahwa akan turun wahyu yang mensyariatkan tetangga mendapat bagian waris. Ini menunjukkan betapa ditekankannya wasiat Jibril tersebut kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam." (Syarh Riyadhis Shalihin, 3/177)
Dikarenakan penting dan besarnya kedudukan tetangga bagi seorang Muslim, Islam pun memerintahkan untuk selalu berbuat baik.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (QS An Nisa: 36)
Syekh Abdurrahman As Sa'di menjelaskan tentang ayat ini:
"Tetangga yang lebih dekat tempatnya, lebih besar haknya. Maka sudah semestinya seseorang mempererat hubungannya terhadap tetangganya, dengan memberinya sebab-sebab hidayah, dengan sedekah, dakwah, lemah-lembut dalam perkataan dan perbuatan serta tidak memberikan gangguan baik berupa perkataan dan perbuatan." (Tafsir As Sa’di, 1/177)
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ اْلأَصْحَابِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ ، وَخَيْرُ الْـجِيْرَانِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِـجَارِهِ
Artinya: "Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap sahabatnya. Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap tetangganya." (HR At Tirmidzi 1944, Abu Daud 9/156, dinilai sahih oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 103)
Berdasarkan penjelasan tersebut, sangat jelas bahwa memuliakan tetangga mencerminkan akhlak dari setiap umat Islam, sebagaimana perintah Allah Subhanahu wa ta'ala dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Semoga Allah Ta'ala selalu memberikan taufik dan hidayah hingga kaum Muslimin selalu berbuat baik kepada tetangga dan semua orang.
Belum ada Komentar untuk "Jangan Abaikan, Hak dan Kedudukan Tetangga Sangat Besar Serta Mulia Dalam Islam"
Posting Komentar