src='https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js'/> Inilah Tanda-tanda Jika Seorang Muslim Meninggal Husnul Khatimah - Aleniasenja.com

Inilah Tanda-tanda Jika Seorang Muslim Meninggal Husnul Khatimah

Husnul Khatimah kalimat yang sudah sangat akrab di kalangan kaum muslimin yang biasa diucapkan ketika ada seorang Muslim lainnya yang meninggal dunia. Secara etimologis husnul berasal dari kata hasan yang artinya baik. Khotimah dari kata khatama yang artinya akhir. Husnul khatimah berarti sebuah akhir yang baik.
Inilah Tanda-tanda Jika Seorang Muslim Meninggal Husnul Khatimah

Jadi husnul khatimah adalah kematian yang berakhir dalam kondisi yang baik, yang diridhai Allah SWT. Ulama dan mantan Anggota Komisi Ukhuwah MUI DKI Jakarta, KH Drs Syarifuddin Mahfudz MSi menyebutkan, penting diperhatikan penulisan “ husnul khatimah sangat berbeda artinya dengan khusnul khatimah”.

Bila husnul dengan huruf h ( ح ) artinya baik, maka khusnul dengan huruf kh ( خ ) berarti hina. Sehingga artinya sangat bertolak belakang, hunul khatimah berarti mati dalam keadaan baik. Khusnul khatimah mati dalam keadaan hina, identik dengan suu ul khatimah, mati dalam keadaan buruk..

Walaupun hakekatnya yang tahu seorang Muslim wafat dalam husnul khatimah hanya Allah SWT saja , namun dalam hadits-hadits banyak disebutkan tanda-tanda husnul khatimah, seperti :

1. Orang yang mengucapkan kalimat dzikir ketika akan meninggal 

Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Muad bin Jabal ra :

مَنْ كاَنَ اَخِرُ كَلاَمِهِ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ .


“ Barangsiapa yang akhir perkataannya kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH = TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH , maka dia akan masuk surga “. (HR Abu Dawud no 3116, Syaikh Al Albani no 1621}.

2. Orang yang tergolong mati syahid 

Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah ra :

اَالشُّهَداَءُ خَمْسَةٌ اَلْمَطْعُوْنُ وَالْمَبْطُوْنُ وَالْغَرَقُ وَصاَحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيْدُ فِيْ سَبِيْلِ الله


“ Orang yang mati syahid ada lima, Yakni ; orang yang mati karena thoun (wabah), orang yang mati karena sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan, dan orang yang mati syahid di jalan Allah “. ( HR Bukhari no 2829, Muslim no 1914)

Tentang orang yang mati karena sakit perut, atau penyakit yang berhubungan dengan perut seperti ; maag, kanker, usus buntu, kolera, disentri, batu ginjal dan lainnya, hadits riwayat Muslim menyatakan :

وَمَنْ ماَتَ فِي الَبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ .


“ Barang siapa yang mati karena sakit perut, maka dia adalah syahid “.

3. Orang yang meninggal karena mempertahankan harta atau kehormatannya.

Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah ra :

جاَءَ رَجُلٌ اِلىَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وسلم فَقاَلَ ياَ رَسُوْلَ اللهِ اَرَأيْتَ اِنْ جاَءَ رَجُلٌ يُرِيْدَ اَخَذَ ماَلِيْ قاَلَ فَلاَ تُعْطِهِ ماَلَكَ , قاَلَ اَرَاَيْتَ اِنْ قاَتَلَنِيْ , قاَلَ فَأنْتَ شَهِيْدٌ .قاَلَ اَرَاَيْتَ اِنْ قَتَلْتُهُ ؟ قاَلَ : هُوَ فىِ النَّارِ


“Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah saw dan bertanya, “ Wahai Rasulullah bagaimana kalau ada seseorang yang hendak mengambil hartaku ? Beliau bersabda :” Jangan engkau berikan hartamu “. “ Bagaimana kalau ia melawanku ? Beliau bersabda :” Lawanlah dia “. “Bagaimana kalau dia membunuhku ? Beliau bersabda :” Engkau syahid “. “Bagaimana kalau aku yang membunuhnya ? Beliau bersabda :” Dia di neraka “. (HR Muslim no 140).

4. Orang yang meninggal dalam keadaan sedang mengerjakan amal saleh.

Seperti meninggal ketika sedang shalat, ketika sedang baca Al Qur’an, ketika sedang melaksanakan ibadah haji, ketika sedang bersilaturahim, ketika sedang bersedekah.

Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Hudzaifah Ibnul Yaman ra :

مَنْ قاَلَ لاَإلَهَ إلاَّ اللهُ اِبْتِغاَءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهاَ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ صاَمَ يَوْماً اِبْتِغاَءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهاَ دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ
خُتِمَ لَهُ بَهاَ دَخَلَ الْجَنَّةَ .


“Barang siapa yang meninggal ketika mengucapkan laa ilaaha illalah, kemudian amalnya ditutup dengannya, maka dia masuk syurga. Barang siapa berpuasa karena mencari wajah Allah kemudian amalnya diakhiri dengannya maka ia masuk syurga. Barangsiapa bersedekah dan itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk syurga“. (Syaikh Al Albani dalam Al Ahkam Al Janaiz, hal 58

5. Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan.

Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Ubadah bin Ash Shamit Ra:

والْمَرْأةُ يَقْتُلُهاَ وَلَدُهاَ جَمْعاَهُ شَهاَدَةٍ يَجُرُّهاَ وَلَدُهاَ بِسَرِرِهِ إلَى الْجَنَّةِ


“ Dan wanita yang dibunuh anaknya (karena melahirkan ) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke syurga “. ( Syaikh Al Albani dalam Al Ahkam Al Janaiz,hal 53 ).

6. Orang yang meninggal pada malam atau hari Jum’at.

Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah ra :

ماَ مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمْعَةِ اَوْ لَيْلَةِ الْجُمْعَةِ اِلاَّ وَقاَهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ.


“ Tidaklah seorang Muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau malam Jum’at , kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur “. (HR Ahmad dan Tirmidzi).

7. Meninggal dalam pertempuran, jihad fii sabilillah.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman dalam surat Ali Imron (3):169 sebagai berikut:

وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ اَمْواَتاً بَلْ اَحْياَءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ .

“ Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang meninggal di jalan Allah itu mati, sesungguhnya mereka itu hidup di sisi Allah Subhanahu wa Ta’aala dengan mendapat rezeki “.

8. Mengeluarkan keringat di dahi.

Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Buraidah bin Hashib ra riwayat Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah :

مَوْتُ الْمُؤمِنِ بَعَرَقِ الْجَبِيْنِ

“ Meninggalnya seorang mukmin ditandai dengan keringatnya di dahi “.

9. Meninggal karena sedang ribath (menjaga wilayah perbatasan) di jalan Allah SWT.

Rasulullah saw bersabda dalam hadits dari Salman Al Farisi Ra :

رِباَطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِياَمِ شَهْرٍ وَقِياَمِهِ وَاِنْ ماَتَ جَرَى عَلَيْهِ عَمَلُهُ اَلَّذِيْ كاَنَ يَعْمَلُه وَأُجْرِيَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ وَأَمِنَ الْفَتاَنَ


“ Berjaga-jaga sehari semalam (di daerah perbatasan) lebih baik dari pada puasa beserta shalat malamnya selama satu bulan.Seandainya ia meninggal maka pahala amalnya yang telah ia perbuat akan terus mengalir dan akan diberikan rezki baginya dan ia terjaga dari fitnah “. (HR Muslim no 1913).

Belum ada Komentar untuk "Inilah Tanda-tanda Jika Seorang Muslim Meninggal Husnul Khatimah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel