src='https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js'/> Menelusuri Kehidupan Titisan Manusia Purba Suku Anak Dalam Jambi - Aleniasenja.com

Menelusuri Kehidupan Titisan Manusia Purba Suku Anak Dalam Jambi

Aleniasenja.com - Suku Anak Dalam Merupakan suku yang berada di Provinsi Jambi yang menyebar diseluruh pelosok negeri Jambi. Suku anak dalam biasanya di bilang oleh orang Jambi atau orang kubu. Orang rimba karena memang hidupnya berada di dalam rimba/hutan, sementara kubu merupakan orang yang suka berburu. 
Menelusuri Kehidupan Titisan Manusia Purba Suku Anak Dalam Jambi

Keberadaan suku anak dalam ini di negeri Jambi menjadi daya tarik wisatawan, baik dalam negeri maupun asing. Hingga saat ini, suku anak dalam sudah berkembang dari sebelumnya, dimana saat ini mereka sudah diberi fasilitas sarana dan prasana kehidupan lebih baik seperti tempat tinggal, pakaian, dan pendidikan oleh pemerintah. 

Seperti di kampungku di kabupaten sarolangun, dimana keberadaan suku anak masih banyak terdapat disini, khususnya di hutan lindung, mereka masih menetap dan sering pula masuk desa untuk berbelanja kebutuhan pokok untuk kehidupan mereka sehari-hari. Lalu apa saja hal yang unik dari kehidupan dari suku anak dalam ini?, simak ulasanya dibawah ini : 

1. Asal Suku Anak Dalam 

Suku Anak Dalam berasal dari Kerajaan Jambi. Dalam tulisan tersebut disebutkan bahwa mereka adalah sekelompok prajurit yang di kirim untuk berperang melawan Kerajaan Tanjung Jabung. Lebih jelasnya, dalam tulisan tersebut menyebut, Raja Pagar Ruyung mengirim pasukan yang telah menyanggupi untuk menghabiskan kerajaan yang menantang Kerajaan Jambi. Pasukan tersebut bahkan telah berjanji tidak akan kembali sebelum misi mereka berhasil. 

Namun sayang, ditengah perjalanan mereka kehabisan bekal. Mereka terjebak di tengah hutan belantara yang sangat luas. Para prajurit yang telah terlanjur berjanji tersebut malu untuk pulang. Pun untuk melanjutkan perjalanan tidak memungkinkan lagi untuk berperang dengan kondisi kelaparan. 

Akhirnya para prajurit tersebut memutuskan untuk tinggal dan menyepi di hutan. Lama kelamaan mereka hidup dan membentuk kebudayaan sendiri hingga menjadi Suku Anak Dalam yang kita kenal sekarang. 

2. Titisan Manusia Purba 

Suku Anak dalam merupakan suku yang sangat mirip dengan kehidupan manusia yang kita ketahui dalam sejarah peradaban manusia dimuka bumi ini. Kemiripan itu terlihat dari cara hidup mereka sehari-hari, mulai dari peralatan berburu yang terbuat dari batu, peralatan rumah tanggal dari batu, dan pakaian yang masih menggunakan bahan alami baik pria maupun wanita. 

3. Hidup Berpindah Tempat 

Seperti manusia purba, jika sumber makanan yang ada ditempat mereka tinggal sudah habis, maka mereka akan berpindah tempat yang sumber makanannya banyak. Seperti pula suku anak dalam, jika mereka sudah kesulitan untuk mendapatkan makanan ditempat tersebut, maka mereka akan berpindah tempat. 

4. Tempat Tinggal Selalu di dekat sungai 

Suku anak dalam selalu mencari tempat tinggal dekat dengan sungai atau sumber lainnya. karena menurut mereka sungai merupakan sumber rejeki yang melimpah dan bisa berburu ikan, kura-kura, ular, biawak dan binatang lainnya yang bisa mereka temukan. 

5. Pemakan segalanya khususnya daging 

Suku anak dalam merupakan pemakan segalanya, mereka tidak mengenai mana halal dan haram, mereka akan berburu binatang apa saja seperti babi hutan, rusa, kijanng, ular, biawak, dan binatang lainnya. 

6. Upacara Kematian 

Jika ada keluarga yang sudah sakit parah, biasanya mereka akan meninggalkan orang tersebut dengan menyiapkan satu buah tempat tinggal/pondok kecil yang disana sudah tersedia peralataran hidup, sehingga jika orang tersebut nantinya bertahan/sembuh, maka ada penunjuk jalan yang mereka buat untuk mengikuti mereka yang sudah pinhda, namun jika meninggal, maka orang tersebut tidak akan terkubur. Tapi pada masa dulu, namun pada saat ini mereka sudah mengenal dikubur. 

7. Larangan Berpacaran 

Dalam komunitas Suku Anak Dalam memiliki aturan keras mengenai laki-laki dan perempuan. Mereka melarang keras laki-laki dan perempuan berduaan. Bagi yang ketahuan akan dikenakan hukuman kawin paksa. Namun sebelum dikawinkan, mereka terlebih dahulu akan dihukum cambuk rotan karena dianggap memalukan orang tua. 

8. Kepercayaan 

Suku Anak Dalam menganut kepercayaan kepada alam, seperti burung dan benda sakti lainnya. ada juga yang percaya kepada roh nenek moyang mereka. Jadi kepercayaan suku anak dalam tergantung keberadaan mereka tinggal. 

9. Jarang Mandi 

Karena mereka hidup dengan alam, mereka jarang mandi, walaupun mereka mandi hanya menyeburkan diri saja ke sungai tanpa peralatan mandi seperti sabun, sikat gigi dan lain sebagainya. 

Itulah ulasan mengenai suku anak dalam daerah Jambi. Semakin berkembangnya zaman, keberadaan mereka semakin terancam karena hutan yang semakin menipis. Apalagi saat ini hutan di sumatera semakin banyak ditanamin sawit, sehingga tempat tinggal mereka semakin menyempit. Semoga bermanfaat untuk anda semuanya ulasan mengenai suku anak dalam/suku rimba di Jambi ini, terima kasih.

1 Komentar untuk "Menelusuri Kehidupan Titisan Manusia Purba Suku Anak Dalam Jambi"

  1. Sudah menjadi kewajiban pemerintah agar bisa tetap melestarikan suku ini agar tidak punah

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel