src='https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js'/> Cerpen - Ketika Cinta Tak Mampu Bicara, Berharap Rindu Dapat Menyapa - Aleniasenja.com

Cerpen - Ketika Cinta Tak Mampu Bicara, Berharap Rindu Dapat Menyapa

Ketika Cinta Tak Mampu Bicara, Berharap Rindu Dapat Menyapa - Mungkin inilah kelemahan terbesarku selama ini, Dimana saat hati merasakan cinta hanyalah untukmu, Aku hanya mampu menikmati rindu dalam waktu. Aku terlihat bodoh bahkan terlihat begitu menderita ketika aku tau jika perasaanku semakin hari semakin membuatku binggung harus berkata apa kepada cinta yang setiap waktu begitu bangga dengan kesendiriannya.

Ketika Cinta Tak Mampu Bicara, Berharap Rindu Dapat Menyapa

Aku selalu berkata kepada malam, Malam yang selalu aku curahkan dengan do’a-do’a atas namamu agar penghuni langit bisa mendengar hingga memberimu pengertian dan memahami betapa aku begitu ingin bersamamu saat ini dan selamanya. 

Tanpa hadirmu, Keadaanku tak begitu baik, Terkadang aku begitu menderita jauh darimu bahkan ketika kau bersamanya. Namun aku selalu berusaha untuk terlihat bahagia, walaupun itu sangat sulit untuk aku lakukan. 

Siang dan malam tak bersahabat dengan hatiku, Namun aku selalu berusaha untuk merasa jika gelisah hanya akan membuatku hilang arah menggapaimu. Seperti malam ini saja aku hanya mampu menatap bintang di langit penuh kesunyian. Mungkinkah kau disana juga melakukan hal yang sama?, Menatap langit dalam kerinduan yang sama, Aku harap begitu. 

Aku tak tau harus bagaimana dengan rasa ini, Aku telah berusaha untuk melupakanmu saja hingga aku bersama orang lain saat ini. Namun keadaannya semakin membuat hatiku memburuk, Terlihat ada, Namun hatiku berada di tempat yang berbeda. 

Aku terlihat menikmati bersama orang yang ada disisiku saat ini, Namun senyumku tak seindah apa yang aku pikirkan tentangmu. Aku berusaha mengalihkan perasaan setiap waktu agar apa yang aku pikirkan tentangmu lenyap saja, Namun semakin aku berusaha melakukannya, Semakin membuatku merasa menderita jika aku telah melupakanmu tanpa sebab yang jelas. 

Seakan bahagiaku hanya terpaku dalam satu ruangan yang tertutup angan memilikimu. Adakah rasamu memiliki rasa yang sama seperti apa yang aku rasa tentangmu?, Atau diriku saja yang begitu antusias menghadirkan perasaan ada hingga aku begitu membutuhkan dirimu. 

Jika tidak, Katakan kepadaku agar aku mampu menepis dan memendung rasa dihati hingga aku mampu melupakan segenap harapan yang pernah aku rangkai dalam waktuku memujimu, mengagumimu dan angan memilikimu. 

Jangan biarkan aku mati dalam penantian yang tak kunjung memberiku sebuah kepastian tentang rasa yang selalu aku katakan setiap doa, Dalam hatiku tentang aku yang sangat membutuhkanmu saat ini dan hingga nanti, Nanti saat waktu memisahkan menjadi bahagia abadi bersamamu. 

Aku sangat menderita, Bahkan aku telah menyalahkan kodratku sebagai orang yang memulai perjalanan panjang kisah ini, Dimana saat ini aku lebih memilih bersama seseorang yang seharusnya tak aku cintai, Hingga aku terjebak dalam rasa lelah menantimu, Rasa kesal yang tak menemukan cara agar kau mengerti dan paham tentang aku yang kini terjebak dalam api asmara. 

Hingga keadaan semakin rumit, Padahal niat hati agar kau menyapa, agar kau bertanya, kenapa aku melakukan itu semua. Tapi kau diam, bahkan kau tak peduli dengan apa yang aku lakukan untukmu. Kau seakan menikmati hidupmu bersama seseorang yang mungkin telah membuatmu yakin jika bahagia ada bersamanya. 

Keadaan ini semakin membuatku binggung, Binggung harus dengan cara apalagi harus aku lakukan agar semua berakhir saja dengan indah antara aku dan kau hingga saling bertatap muka, saling bicara, saling menyatakan jika aku dan kau adalah cinta yang sama, bersatu dalam sebuah bahagia yang membuat iri mata dunia. 

Walaupun saat ini kita memiliki kisah yang berbeda, Aku selalu berharap dan selalu menyakinkan hati jika jodoh tak akan kemana, dan tak akan ada kendala apapun yang mampu menantang. Aku selalu berkata dalam sujudku, dalam setiap helai sepi yang aku rasa, aku selalu berkata, semoga kau disana bahagia bersama orang yang saat ini kau miliki, dan aku akan berlaku adil dengan orang yang ada disisiku saat ini. 

Semua akan terasa indah, Walalupun kita berada di tempat dan hati yang berbeda. Ketika aku bertemu denganmu, melihatmu hari ini, aku hanya mampu berkata, seperti rasa cinta yang selalu ada dalam hati, jika aku sangat mencintaimu. 

Tetaplah kau seperti itu, Seperti senja yang tak pernah menuntut kepada malam agar tak lenyap ditelan kegelapan. Tetaplah kau seperti pelangi, walaupun tak selalu datang ketika hujan turun, Namun kau selalu memberi kedamaian kepada hati yang menanti. 

Hari ini aku rindu, Sangat merindukanmu, Bahkan aku merasa kau hadir disetiap aku memandang hamparan bumi disekitarku. Aku tak berharap kau disana mengingatku dengan indah, karena aku melakukan ini semua dengan hati, dan jika pun itu tak pernah terbukti menjadi ada, kau akan selalu dihati hingga nanti. 

Teruntukmu yang aku selalu dalam hati, Jika pun rasa cinta ini tak mampu bicara, aku pastikan rinduku selalu menyapa, dan seterusnya aku akan berlaku sama, sama seperti saat aku mengenalmu hingga aku memendam rasa ini untukmu. Bersama siapapun kau kelak, saat ini disana, dan bersama siapa aku disini, di hatiku selalu ada satu ruang terbuka untukmu jika kau memang ditakdirkan untuk bersatu dalam ikatan halal ridho illahi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel